Mengenai Saya

Foto saya
Depok, White Town, Christmas Island
Manusia Biasa

Selasa, 18 Agustus 2009

Memprihatinkan

Narkoba Pelajar Memprihatinkan

Medan, isekolah.org – Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Tahun 2007 diketahui 3,2 juta orang Indonesia adalah pengguna narkoba. Setiap tahun jumlah pengguna narkoba bertambah 1 juta orang.

Dari 1 juta pengguna yang bertambah itu menurut data terakhir BNN, diketahui 5,3% di antaranya adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Atau dengan kata lain, dari 100 pengguna narkoba terdapat lima pelajar atau mahasiswa. Sementara berdasarkan pantauan Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sumsel,peningkatan jumlah pemakai narkoba di kalangan mahasiswa dan pelajar selama enam bulan pertama di 2007 tercatat bertambah 2–4 orang setiap bulannya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan yang didapatkan dari berbagai sumber, setiap tahunnya transaksi belanja narkoba di Indonesia mencapai Rp160 triliun. “Semua masyarakat harus saling mengingatkan karena penyebaran narkoba sudah lintas usia, gender, dan status,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta. Kasus narkoba yang melibatkan pelajar dan mahasiswa menjadi kekhawatiran di kalangan pendidik.

Karena sampai bulan Juni 2007 tercatat pengguna narkoba tertinggi di Provinsi Sumsel adalah siswa SMA 123 orang, disusul SMP sebanyak 145 orang, dan siswa SD dengan jumlah 38 orang. “Berarti, jumlah pemakai narkoba di Kota Palembang sudah sangat mengkhawatirkan dilihat dari semakin banyak siswa yang tertangkap karena kasus narkoba,” kata Kepala Dinas Diknas Kota Palembang Aidin saat menjadi pembina upacara di SMKN 4 Palembang, kemarin.

Menanggapi semakin luasnya peredaran narkoba di kalangan pelajar,Kepala SMKN 4 Palembang Ismail mengatakan, perlu dilakukan pembinaan mental dan kedisiplinan untuk mencegah pelajar terlibat narkoba. “Mental pelajar memang sangat rentan terhadap perbuatan bersifat negatif, termasuk kasus narkoba. Untuk itu,perlu ada pembinaan serius guna mencegahnya,” tandasnya. Ismail menambahkan, selain memperketat kegiatan ekstrakurikuler dan pemadatan jam belajar di sekolah, dukungan semua pihak diperlukan untuk mencegah pelajar terjerumus narkoba.

“Kami sebagai pendidik tentu sangat resah, tapi kontrol kami hanya sebatas lingkungan sekolah. Di luar itu tidak kami tidak tahu,” ujarnya. Senada dengan Ismail,Wakil Kesiswaan SMKN 2 Palembang Malizan mengatakan, untuk menangkal masuknya pengaruh narkoba di lingkungan sekolah, pihaknya telah menerapkan kedisiplinan mulai dari masuk sekolah sampai pulang sekolah. Juga mengawasi semua kegiatan siswa. “Kami selalu mengontrol semua kegiatan siswa agar tidak terlibat tawuran, narkoba, dan genggeng motor,” jelasnya.
Sumber : Koran Sindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar